Jumat, 01 Juli 2011

Bahaya Mengaktifkan Ponsel di dalam Pesawat Terbang

PHONSEL (HP) yang aktif di dalam pesawat terbang dapat mengganggu kendali / navigasi pesawat, akibatnya pesawat beserta seluruh penumpang dan awak pesawat terancam keselamatannya. 
Pada masa sekarang, naik pesawat bukanlah milik orang yang berkantong tebal karena tarip relatip murah dan seiring kemajuan teknologi, orang dapat berkomunikasi dengan mudah cepat, kapan saja dimana saja termasuk di dalam pesawat terbang, menggunakan Phonsel (HP). 

Apa hubungan HP dengan Pesawat Terbang ?

Kedua-duanya adalah makhluk berteknologi tinggi dan keduanya pula ada hubungan yang kontroversi.  Kendali / Navigasi pesawat menggunakan serangkaian alat eletronik digital yang sangat sentitif terhadap frekuensi gelombang radio sedangkan HP mengeluarkan/menerima gelombang radio yang sangat kuat.
Sebuah HP yang sedang aktif & Transmit saat posisi terbang pada ketinggian 35.000 kaki sanggup menembus jarak radius 35 Km di bawah pesawat (di pusat kota Jakarta pada radius 35 Km terdapat ± 600 BTS (Base Transceiver Station), itu artinya disamping menggangu system Kemudi & Navigasi pesawat, juga menggangu BTS yang mampu terjangkau oleh HP.   

Hukum apa yang patut dituduhkan bagi pengguna HP di dalam pesawat ?     
1.  Dapat membahayakan keselamatan umum & mengganggu kenyamanan umum, (Dasar Peraturan FAA (Federal Aviation Administration).
2.   Melanggar etika penggunaan HP.

Bagaimana kita menyikapi hal ini : 
1.    Pastikan HP dimatikan saat menyimpan dalam kopor bagasi.
2.    Matikan HP ketika akan memasuki ruang pesawat.
3.  Bersabarlah, bahwa semua orang tau kita memiliki HP, kita orang penting dan  bergegas untuk menaiki mobil jemputan.
4.   HP dihidupkan saat memasuki Gedung Terminal.  

Berikut adalah beberapa contoh kasus gangguan HP & alat elektronik lainnya terhadap pesawat terbang baik di Indonesia maupun di luar negeri  :

Kecelakaan pesawat Garuda Indonesia GA 200 pada tanggal 7 Maret 2007, pukul 07.00 pagi, jurusan Jakarta-Yogyakarta di Bandara Adisucipto. Kejadian itu sungguh menyayat hati dan perasaan. Kalau tidak salah mendengar mesin pesawat tiba-tiba mati pada saat mau mendarat.
Kecelakaan pesawat Mandala Air Lines yang baru "take-off" dari Lanud Polonia-Medan menuju Jakarta. Sampai saat ini penyebab kejadian tersebut belum diketahui dengan pasti.





Pesawat CROSSAIR nomor penerbangan LX498 selepas landas dari Bandara Zurich Swiss, mengalami gangguan kemudi, menukik dan jatuh menewaskan 10 penumpang


Pesawat SLOVENIA AIR menuju Sarajevo mendarat darurat, karena HP aktif di Bagasi mengganggu navigasi (alarm di kokpit). 



Pesawat 747 QANTAS saat akan mendarat (Final Approach) di Bandara Heathrow London, tiba-tiba miring dan mendaki lagi setinggi 700 kaki, karena 2 CD Player, Electrik Game pada posisi aktif.
Seorang Tentara Arab berpangkat Kapten dihukum cambuk 70 kali karena kedapatan menyalakan HP di dalam pesawat.  





Seorang Teknisi Inggris dijebloskan dalam penjara karena menolak permintaan Pramugari British Airways untuk mematikan HP.  






 Berikut gangguan HP dalam bentuk-bentuk lain :  
    1.         VOR (VHF Omnidirectional Receiver) tidak terdengar.
    2.         Arah terbang melenceng.
    3.         Indikator HIS (Horizontal Situational Indicator) terganggu.
    4.         Gangguan System Navigasi.
    5.         Gangguan Frekuensi Komunikasi.
    6.         Gangguan Indikator Bahan Bakar.
    7.         Gangguan System Kemudi Otomatis.
    8.         Gangguan arah Kompas (karena Komputer, CD, Game).
    9.         Gangguan indicator CDI (Course Deviation Indicator) karena Gameboy.   

    Source : ARS ( Aviation Safety Reporting System)

              Dari artikel diatas tentu kita menjadi lebih mengetahui alasan apa yang menyebabkan kita harus wajib meng-off kan handphone pada saat kita bepergian dengan pesawat terbang. Handphone tidak hanya mengirim dan menerima gelombang radio melainkan juga meradiasikan tenaga listrik untuk menjangkau BTS (Base Transceiver Station). Sikon ini
    bukan saja ketika pesawat sedang terbang, tetapi ketika pesawat sedang bergerak di landasan pun terjadi gangguan yang cukup besar akibat penggunaan ponsel. Kebisingan pada headset para penerbang dan terputus-putusnya suara mengakibatkan penerbang tak dapat menerima instruksi dari menara pengawas dengan baik.
            Menurut sebuah penelitian sebuah ponsel dapat menjangkau BTS yang berjarak 35 kilometer. Artinya, pada ketinggian 30.000 kaki, sebuah ponsel bisa menjangkau ratusan BTS yang berada dibawahnya. (Di Jakarta saja diperkirakan ada sekitar 600 BTS yang semuanya dapat sekaligus terjangkau oleh sebuah ponsel aktif di pesawat terbang yang sedang bergerak di atas Jakarta ).
    ----------------------------------------------------------------------------
    " Harap bisa menjadi kesadaran pribadi, Jadi bila kita naik pesawat bersabarlah sebentar. Aktifkan Handphone bila sudah keluar dari ruang pesawat / Berada di dalam bandara. Biasanya akan ada Safety Sign yang menunjukkan bahwa Handphone sudah bisa diaktifkan. Demi Keselamatan Bersama makan Jangan mengaktifkan handphone selama penerbangan. # Think Safety Firts .

    " TENTU SAJA INI DIMAKSUDKAN AGAR KITA SELAMAT SAMPAI DITUJUAN"


    Dirangkum dari beberapa sumber,
    Posten on July 1, 2011 by Ika S

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Welcome - Ahlan Wa Sahlan - Selamat Datang

    Selamat Datang Kepada Rekan-Rekan Di Blog Ini, Semoga Isi Tulisan Dari Blog Ini Bisa Bermanfaat Untuk Kita Semua

    Total Tayangan Halaman

    Popular Posts

    Mengenai Saya

    Foto saya
    Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
    Blog Ini Adalah Kreativitas Pelaksana Kerja PLIB Dari HSE, Untuk HSE Dan Oleh HSE

    About

    Blogger news

    Blogger templates